Ratusan Warga Pekalongan Terinfeksi Kulit Massal Mengadu Ke LBH Adhyaksa, Dugaannya Air PDAM Penyebabnya

Warga Kampung Baru, Kelurahan Panjang Wetan, Kota Pekalongan memperlihatkan bagian tubuh yang terserang gatal-gatal, dugaannya air PDAM yang sudah tercemar menyebabkan warga terserang infeksi kulit, Sabtu (20/4).

PEMBURUNEWS.COM, KOTA PEKALONGAN – Ratusan warga di RW 08 Kampung Baru, Kelurahan Panjang Wetan, Kota Pekalongan mengalami infeksi kulit massal. Diduga warga mengalami gatal di seluruh bagian tubuh itu lantaran terkontaminasi air PDAM.

“Kalau warga yang menderita gatal-gatal ada banyak mas, mungkin hampir keseluruhan. Jumlah KK di sini saja ada 200 orang lebih,” ungkap Ketua RW 08 Nur Cahyani kepada pemburunews.com, Sabtu (20/4/2024).

Ia menyebut gatal-gatal atau kedik yang dirasakan warga muncul sebelum adanya aksi demo ke PDAM. Namun waktu itu belum begitu banyak penderitanya, warga mengira setelah diprotes akan mereda dan air akan kembali normal namun yang terjadi malah bertambah parah.

Nur mengatakan kekesalan warga memuncak lantaran pada saat bulan puasa dan lebaran air PDAM berubah warna menjadi kuning keruh. Kalau diendapkan banyak gumpalan dan di permukaan air muncul lapisan tipis yang berminyak.

“Jengkelnya itu mas, tiap ada petugas kontrol air yang keluar dari keran bersih seperti terlihat normal. Namun saat tidak sedang dikontrol air berubah jadi kuning keruh, kita semua heran,” ujarnya.

Adapun terkait ratusan warga yang menderita penyakit gatal atau kedik hanya terjadi pada pelanggan PDAM saja. Sedangkan warga yang masih memanfaatkan air sumur tidak ada yang terjangkit penyakit gatal.

“Kami sudah laporkan ke Pak Lurah saat ada kegiatan di sini dan beliau sudah meneruskan langsung ke PDAM namun tidak pernah direspon secara baik,” katanya.

Tidak itu saja, dirinya selaku Ketua RW 08 Kampung Baru juga sudah mendatangi kantor PDAM, lagi-lagi tidak diberikan solusi. Pasca demo air sempat ada perubahan namun hanya sebentar, selanjutnya kualitas air kembali buruk.

“Kami ini pelanggan dan sudah membayar mahal tapi diberikan palayanan yang buruk. Sudah begitu air PDAM tidak bisa dibuat masak atau minum, jangankan itu. Buat mandi saja gatal-gatal, apakah akan seperti ini terus,” geramnya.

Ia mengaku sudah melakukan berbagai upaya dan sejauh ini hasilnya sangat mengecewakan. Warga sudah sepakat kembali mengadukan hal ini ke LBH Adhyaksa dan alhamdulillah bersedia membantu.

“Kami semua warga RW 08 dan Kampung Kebonan sudah meminta pendampingan ke Pak Didik Pramono dan alhamdulillah beliau mau membantu,” ucapnya.

Terpisah Direktur LBH Adhyaksa, Didik Pramono membenarkan telah menerima aduan dari warga Panjang Wetan terkait persoalan PDAM maupun hal lainnya yang masih berkaitan.

“Insya Allah secepatnya akan kami respon termasuk menghubungi pihak terkait. Harapannya dengan aspirasi warga ini mereka (pemerintah) bisa bijak dan mau bertanggung jawab,” katanya menegaskan (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *