Banjir Rob di Kota Pekalongan: Warga Minta Solusi dari Pemerintah

Warga kelurahan poncol rumah terendam air berhari hari (01/05)

PEMBURUNEWS.COM,KOTA PEKALONGAN – Warga Kelurahan Poncol RT 05 RW 13 Kecamatan Pekalongan Timur Kota Pekalongan kembali merasakan dampak banjir rob yang telah menjadi langganan mereka setiap tahun.

Kekecewaan terpancar dari wajah-wajah yang lelah karena rumah yang mereka bangun dengan susah payah sering kali terendam air.

“Setiap bulan, kami dihadapkan pada situasi yang sama. Banjir datang dan pergi, meninggalkan kami dalam kelelahan dan keputusasaan,” ungkap Rizal (24), seorang warga yang rumahnya kerap terendam banjir dengan ketinggian bervariasi dari 50 cm hingga 70 cm.

“Bulan ini saja, sudah beberapa kali kami harus menghadapi genangan air yang mengganggu aktivitas kami,” lanjutnya pada hari Jumat, 1 April 2024.

Tidak hanya Rizal, banyak warga lainnya yang merasakan hal serupa. Mereka mengungkapkan bahwa banjir bukan hanya disebabkan oleh hujan, tetapi juga karena fenomena rob yang semakin sering terjadi.

Beberapa di antara mereka bahkan terpaksa mengungsi ke tempat keluarga untuk sementara waktu.

“Kami membutuhkan solusi yang konkret dari Pemerintah Kota Pekalongan,” tegas Sodikin, warga Gang Asoka Kelurahan Poncol.

“Peninggian jalan dan perbaikan sistem drainase adalah langkah yang harus segera diambil agar kami tidak harus terus-menerus hidup dalam ketakutan akan banjir.”

Ia juga mengatakan banjir rob sudah menjadi bagian dari kehidupan warga, Namun, berharap pemerintah tidak hanya mengandalkan pompa sebagai solusi sementara.

“Kami ingin ada tindakan nyata dan pemerintah memprioritaskan meninggikan jalan kami, sehingga aktivitas sehari-hari bisa berjalan dengan normal,” tuturnya.

Warga Kota Pekalongan berharap pemerintah setempat dapat segera menemukan solusi permanen untuk masalah banjir rob yang telah lama mereka derita.

Mereka menginginkan tindakan yang lebih dari sekadar solusi sementara, sebuah harapan untuk masa depan yang lebih cerah tanpa bayang-bayang banjir yang menghantui.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *